Minggu, 02 Desember 2012

Inilah 9 Negara yang Menolak Palestina di PBB

Majelis Umum PBB (indonesian.cri.cn)
Pada tanggal 29 November 2012, Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Mengadakan pemungutan suara untuk menaikkan status Palestina dari "entitas pengamat" menjadi "negara pengamat non-anggota" di PBB. Hasilnya Sebanyak 138 negara anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui, 9 Negara Menolak dan 3 Negara Abstain.

Sudah bisa dipastikan, negara yang menolak itu adalah Israel dan Amerika Serikat. Kedua negara ini adalah penentang utama keanggotaan Palestina di PBB sejak awal. Nah, selain Israel dan Amerika Serikat, ada 7 negara lagi yang menolak Palestina di PBB sehingga totalnya menjadi 9 negara yang menolak status Palestina dari pengamat menjadi negara pengamat non-anggota di PBB.

Berikut adalah 9 negara yang menolak Palestina di PBB:

1. Israel
2. Amerika Serikat
3. Kanada
4. Republik Cheko
5. Marshall Island
6. Mikronesia
7. Nauro
8. Palau
9. Panama

Selain Amerika Serikat dan Israel, 7 negara penentang Palestina di PBB itu adalah negara-negara kecil yang suaranya tidak begitu didengarkan di majelis Umum PBB. Dan kelihatannya, negara-negara kecil ini adalah negara-negara boneka Amerika Serikat yang mngkin saja tidak berani menentang AS karena ketergantungan mereka. Sementara penolakan oleh Israel dan AS adalah bentuk ketakutan  mereka atas eksistensi Plaestina di PBB yang memungkinkan Palestina bisa berbicara lebih lantang di dunia Internasional. Tapi yang pasti kebenaran akan selalu memang di bumi Allah SWT. Allahu Akbar!!!

Sumber: Republika Online

3 komentar:

  1. sangat bias saya rasa artikel ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan anda tunjukkan dimana letak biasnya, apa yang dilakukan Israel dan AS dengan berbagai alasannya dalam menolak Palestina sdh bukan rahasia umum lagi. Mereka paranoid, dan orang bodohpun tau tentang itu.

      Ingat sobat, ini bukan media berita, tapi blog dimana penulis bebas menuliskan opininya. tp saya hargai pendapat Anda

      Hapus
  2. saya setuju denga penulis,,,AS dan Israel pasti sangat ketakutan dengan status baru Palestina

    BalasHapus